Sistem Perekrutan Tenaga Kerja
Oleh
AGUSTIN ADELINA (58411101)
DICK EUGINIA PURBA (52411055)
EKA RAHMA AFIFAH (52411354)
INDAH LESTARI P (53411563)
JULIO STEAVEN SILALAHI (53411881)
RANDY DWI JUNIVA (55411854)
TATANG TRI UTOMO (57411034)
VANDEIM EGEDIUS (57411243)
AGUSTIN ADELINA (58411101)
DICK EUGINIA PURBA (52411055)
EKA RAHMA AFIFAH (52411354)
INDAH LESTARI P (53411563)
JULIO STEAVEN SILALAHI (53411881)
RANDY DWI JUNIVA (55411854)
TATANG TRI UTOMO (57411034)
VANDEIM EGEDIUS (57411243)
Pengertian Perekrutan
Succesful human resource planning is designed to identify an
organization’s human needs. Once this needs are known, an organization will
want to do something about meeting them. The next step, them, in the staffing
function-assuming, of course, that demand for certain skills, knowledge, and
abilities as greater than the currwnt supply- is recruitng (Decenzo &
Robbins, 1999:156)
Menurut Mathis and Jakson, perekrutan adalah proses mengumpulkan
sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk pekerjaan didalam organisasi
atau perusahaan. Dalam arti kata, merupakan penarikan (recruitment) adalah
sebagai proses pencarian dan pemikatan calon karyawan (pelamar) yang mampu
untuk melamar sebagai karyawan (Handoko,2001:69)
Menurut
Ivancevich dan glueck (dalam Sukamti,1989:133) recruiting adalah serentetan
kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk menarik calon pegawai yang
memiliki kemampuan dan sikap yang dibutuhkan untuk membantu mencapai tujuannya.
Sedangkan menurut Schuler dan Youngblood (dalam Sukamti,1989:133) rekrut (recruitmen)
adalah serentetan kegiatan dan proses yang digunakan untuk mendapatkan secara
sah orang-orang yang tepat dan dalam jumlah yang cukup. Pada tepat dan waktu
yang tepat sedemikian sehingga orang dan organisasi dapat memilih satu dengan
lainnya sesuai dengan keinginan mereka dalam jangka waktu pendek dan panjang.
Dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses mendapatkan sejumlah
calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan utama di lingkungan
suatu organisasi atau perusahaan. Berarti rekrutmen merupakan langkah pertama
dalam rangka menerima seseorang dalam suatu lembaga atau organisasi.
Melalui rekrutmen inilah kontak pertama kali diusahakan organisasi atau
perusahan untuk pegawai potensial, melalui rekrutmen inilah banyak individu
datang untuk mengenal organisasi dan yang ada pada akhirnya nanti memutuskan
ingin bekerja denganya atau tidak. Suatu usaha rekrutmen yang dirancang dan
dimanage dengan baik akan menghasilkan pelamar yang berkualitas baik dan
sebaliknya yang terjadi apabila usaha ini dijalankan setengah-setengah. Pegawai
yang berkualitas tidak dapat dipilih apabila mereka tidak mengetahui adanya
lowongan pekerjaan sehingga tidak melamar. Dengan rekrut harus diusahakan bahwa
orang-orang dengan kualitas tinggi mengetahui kesempatan kerja ini, perusahaan
atau organisasi perlu menyediakan informasi yang cukup mengenai pekerjaan
sehingga pelamar dapat memprertimbangkan kesesuaiannya dengan minat dan
kualifikasi mereka.
Rekrutmen tidak hanya penting bagi organisasi, rekrutmen merupakan
proses dua arah. Pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti
apakah rasanya bekerja didalam organisasi yang bersangkutan, organisasi juga
sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar jika
diangkat jadi pegawai. Pelamar mununjukkan bahwa mereka adalah calon-calon yang
dan harus mendapat tawaran kerja, pelamar juga mencoba untuk meminta organisasi
agar memberikan informasi guna menentukan apakah mereka akan bergabung
dengannya. Organisasi ingin menunjukkan bahwa mereka merupakan tempat yang
nyaman untuk bekerja, mereka ingin mendapat sinyal dari para pelamar yang
memberikan gambaran yang sejujurnya tentang nilai potensial mereka kelak
sebagai karyawan.
Tujuan
Perekrutan
·
Menyediakan
sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi syarat;
·
Agar konsisten dengan
strategi, wawasan dan nilai perusahaan;
·
Untuk membantu
mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja;
·
Untuk
mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan;
·
Untuk memenuhi
tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja
Teknik – Teknik
Perekrutan
Teknik-teknik
rekrutmen baik disektor publik maupun swasta, dapat dilakukan melalui cara
disentralisasikan atau didesentralisasikan, tergantung kepada keaadan
(besarnya) organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yanh hendak direkrut
(Gomes.2003:111)
1.
Teknik rekrutmen yang
disentralisasikan
Jika rekrutmen disentralisasikan, instansi yang mengelola
sumber daya manusia itu bertanggung jawab untuk meminta dari para manger akan
perkiraan-perkiraan periodik mengenai jumlah dan tipe pekerja-pekerja baru yang
dibutuhkan diwaktu akan datang. Instansi manajemen sumber daya manusia tingkat
pusat akan mengeluarkan pengumuman perihal lowongan kerja yang tersedia untuk
memenuhi peraturan perundangan Affimartive Action yang menghendaki perwakilan
proporsional maka setiap pengumuman pekerjaan harus memasukkan informasi
seperti:
·
jenis pekerja, klasifikasi,
dan besarnya gaji
·
lokasi tugas (unit geografis
dan organisasi)
·
gambaran dari
kewajiban-kewajiban kerja.
·
Kualifikasi minimal
·
Tanggal mulai kerja
·
Prosedur-prosedur
pelamaran,
·
Tanggal penutup bagi
·
Teknik rekrutmen yang
didesentralisasikan
2.
Teknik rekrutmen yang
didesentralisasikan terjadi di instansi-instansi yang relatif kecil,
kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas, dan dalam mana setiap instansi
memperkejakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen dengan cara ini selalu dipakai
untuk posisi khas professional, ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi
tertentu. Instansi-instansi secara sendiri-sendiri biasanya lebih memilih
rekrutmen yang didesentralisasikan karena mereka akan secara langsung
mengendalikan proses rekrutmennya.
Proses Perekrutan
·
Teori rekrutmen “pencarian”
(prospecting theory of recruitment)
Menurut
teori ini rekrutmen dapat dilakukan sebagai sebuah proses satu arah (one-way
process) yang dilakukan perusahaan untuk mencari calon karyawan.
·
Teori rekrutmen
“pasangan” (mating theory of recruitment)
Teori
ini mengemukakan bahwa calon karyawan maupun manejer sama-sama mencari
organisasi, sebagaimana organisasi mencari mereka.
Agar
pencarian organisasi dan pelamar dapat bertemu, terdapat tiga kondisi yang
harus terpenuhi yaitu:
ü
Adanya sebuah media
komunikasi
ü
Adanya kecocokan dari pelamar
antara karakteristik pribadinya dengan persyaratan kerja organisasi
ü
Adanya motovasi untuk
melamar.
Sebelum
melakukan rekrutmen, perlu dilakukan sistem perencanaan sumber daya manusia
yang meilupti perkiraan, permintaan dan suplai karyawan atau tenaga di suatu
organisasi. Kegiatan perencanaan sumber daya manusia terdiri dari empat
kegiatan, yaitu:
a.
Inventarisasi persediaan
sumber daya manusia
Yaitu
menelaah dan menilai sumber daya manusia yang ada atau yang tersedia saat ini
(tentang jumlahnya, kemampuan, keterampilan dan potensi pengembangannya) serta
menganalisa penggunaan sumber daya manusia.
b.
Perkiraan (peramalan)
sumber daya manusia
Melakukan
prediksi atau taksiran kebutuhan (permintaan) dan tawaran (suplay) sumber daya
manusia di waktu yang akan datang, baik jumlah (kuantitas) maupun kualitasnya.
c.
Penyusunan rencana sumber
daya manusia
Memadukan
kebutuhan (permintaan) dengan penawaran (suplay) sumber daya manusia melalui
rekrutmen (penarikan), seleksi, pelatihan, penempatan, pemindahan, promosi dan
pengembangan.
d.
Monitoring dan evaluasi
Untuk
memberikan umpan balik terhadap pencapaian tujuan sasaran perencanaan sumber
daya manusia, perlu disusun rencana monitoring dan evaluasi serta indikator
monitoring dan evaluasi tersebut.
Sumber Perekrutan
1. Perekrutan
Internal
Mengisi
posisi yang lowong dengan calon dari dalam memiliki banyak keuntungan. Pertama,
sebenarnya tidak ada penggantian untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
seorang calon. Karenanya seringkali lebih aman untuk mempromosikan karyawan
dari dalam. Calon dari dalam lebih berkomitmen kepada perusahaan kandidat dan
lebih sedikit pelatihan dari pada kandidat dari luar.
Sumber-sumber
internal meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk
dipromosikan, dipindahtugaskan atau diretasi tugasnya, serta mantan karyawan
yang bisa dikaryakan dipanggil kembali. Dan untuk melakukan rekrutmen internal
kegiatan yang populer dan banyak digunakan diantaranya adalah (Nawawi,2000:175)
:
a)
Rencana suksesi
Merupakan
kegiatan yang difokuskan pada usaha mempersiapkan pekerja untuk mengisi
posisi-posisi eksekutif. Program yang sangat strategis bagi sebuah
organisasi/perusahaan, ini pada umumnya diselemggarakan secara informal. Untuk
itu perlu dilakukan identifikasi para pekerja untuk mendapatkan yang memiliki
potensi tinggi. Pekerja itu diberi kesempatan memperoleh kesempatan setingkat
eksekutif, baik sebagai pelatihan atau melalui pengalaman langsung yang
berdampak untuk pengembangan karier, maupun untuk menguji kemampuannya sebelum
menempati posisi penting dilingkungan organisasi/perusahaan.
b)
Penawaran terbuka untuk satu jabatan (job posting)
Merupakan
sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang
kosong, dengan memberikan kesempatan pada semua pekerja yang berminat. Semua
pekerja yang berminat untuk mengisi jabatan untuk menyampaikan permohonan untuk
mengikuti seleksi intern. Cara ini baik untuk mengisi kekosongan eksekutif
tingkat bawah, guna menghindari penempatan yang bersifat subyektif.
c)
Perbantuan pekerja
Rekrutmen
internal dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari
unit kerja lain (pekerja yang ada). Kemudian setelah selang beberapa waktu
lamanya apabila pekerja yang diperbantukan merupakan calon yang cocok/tepat dan
sukses, maka dapat diangkat untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut.
Perbantuan pekerja ini merupakan sumber tenaga kerja intern yang penting untuk
semua tingkatan jabatan, karena merupakan pekerja yang sudah mengenal secara
baik organisasi/perusahaan tempatnya bekerja. Untuk itu pembayaran upah harus
sesuai dengan jabatan baru serta insentif-insentif lainnya, agar motivasi untuk
bekerja secara efektif dan efisien cukup tinggi.
d)
Kelompok pekerja sementara
Kelompok
pekerja sementara (temporer) adalah sejumlah tenaga kerja yang
diperkerjakan dan diupah menurut keperluan, dengan memperhitungkan jumlah jam
atau hari kerja. Salah satu diantaranya adalah dengan sistem kontrak, yang akan
diakhiri jika masa kontrak selesai.
e)
Promosi dan pemindahan
Rekrutmen
yang paling banyak dilakukan adalah promosi untuk mengisi bersifat horizontal.
Kekosongan pada jabatan yang lebih tinggi yang diambil dari pekerja yang
jabatanya lebih rendah. Disamping itu terdapat pula kegiatannya dalam bentuk
memindahkan pekerja dari satu jabatan ke jabatan yang lain yang sama
jenjangnya. Dengan kata lain promosi bersifat vertikal, sedang pemindahan.
2. Perekrutan
Eksternal
Rekrutmen
ekstenal adalah proses mendapatkan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja di luar
organisasi atau perusahaan. Perusahaan tidak selalu bisa mendapatkan semua
karyawan yang mereka butuhkan dari staf yang ada sekarang, dan terkadang mereka
juga tidak ingin.
Sumber
rekrutmen eksternal meliputi individu-individu yang saat ini bukan merupakan
anggota organisasi. Manfaat terbesar rekrutmen eksternal adalah bahwa jumlah
pelamar yang lebih banyak dapat direkrut. Hal ini tentunya mengarah kepada
kelompok pelamar yang lebih besar dan kompeten daripada yang normalnya dapat
direkrut secara internal. Pelamar dari luar tentu membawa ide, teknik kerja,
metode produksi, atau pelatihan yang baru ke dalam organisasi yang nantinya
akan menghasilkan wawasan baru kedalam profitabilitas. Setiap organisasi atau
perusahaan secara periodik memerlukan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja diluar
organisasi atau perusahaan. Pasar tenaga kerja merupakan sumber tenaga kerja
yang sangat bervariasi. Beberapa bentuknya adalah (Nawawi,2000:178)
a)
Hubungan dengan universitas
Universitas
atau perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan
tenaga kerja sesuai dengan lapangan kerja yang terdapat dimasyarakat. Dengan
demikian berarti universitas merupakan sumber tenaga kerja yang dapat
dimanfaatkan oleh organisasi atau perusahaan, untuk mengisi jabatan dibidang
bisnis/produk lini dan jabatan penunjangnya.
b)
Eksekutif mencari perusahaan
Sering
terjadi perusahaan memerlukan eksekutif senior untuk mengisi jabatan penting,
dengan menawarkan upah/gaji yang kompetetif dibandingkan dengan perusahaan
sejenis sebagai pesaingnya. Rekrutmen tersebut jika sulit dipenuhi,
sekurang-kurangnya lembaga/organisasi dapat mengangkat konsultan ahli, yang
dapat diperoleh diberbagai lembaga, khususnya perguruan tinggi. Rekrutmen ini
jika dibandingkan dengan cara lain, ternyata relatif mahal.dengan pengangkatan
konsultan, pembiayaan dapat lebih ditekan karena dapat dibatasi waktunya dalam
penetapan perjanjian.
c)
Agen tenaga kerja
Rekrutmen
eksternal lainnya dapat dilakukan melalui agen tenaga kerja, yang memiliki
calon dengan berbagai kualifikasi dan kualitasnya. Untuk itu
organisasi/perusahaan hanya menyampaikan karekteristik calon yang diinginkan.
Organisasi/perusahaan membayar agen apabila ternyata calon yang diajukan
disetujui dan diangkat sebagai eksekutif.
d)
Rekrutmen dengan advertensi
Rekrutmen
eksternal dapat dilakukan dengan cara mengadventasikan tenaga kerja yang
diperlukan. Untuk keperluan itu dapat dipergunakan surat kabar lokal,
termasuk majalah, radio dan televisi, bahkan melalui surat yang disampaikan
secara langsung pada calon.
Bentuk
lain rekrutmen yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a)
Teman/famili pekerja
Cara
ini adalah memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mencalonkan seseorang
yang dikenalnya, dengan ketentuan harus melalui seleksi agar memperoleh tenaga
kerja yang kualifaid, cara ini disebut juga “rekrutmen dari mulut ke mulut”
yang mungkin merupakan rekrutmen internal dan mungkin pula bersifat eksternal.
b)
Kantor penempatan tenaga kerja
Di
Indonesia dalam rangka menyalurkan tenaga kerja yang sangat besar jumlahnya, ternyata
pemerintah ikut berperan aktif dalam membantu pencari kerja untuk mendapatkan
pekerjaan. Untuk itu organisasi/perusahaan dapat meminta bantuan atau bekerja
sama dalam merekrut tenaga kerja baru melalui daftar tunggu pencari kerja.
Setiap calon dipanggil untuk mengikuti seleksi, agar diperoleh tenaga kerja
yang kompetetif.
c)
Balai latihan keterampilan
Balai
latihan keterampilan bertugas membantu pencari kerja untuk memeperoleh
keterampilan kerja tertentu. Dari balai ini dapat diperoleh sejumlah calon yang
direkomendasi, namun jika jumlahnya melebihi kebutuhan dapat dan perlu pula
diseleksi melalui proses yang obyektif.
d)
Organisasi profesional
Sebuah
organisasi/perusahaan tidak mustahil untuk meminta bantuan atau bekerjasama
dengan organisasi profesional yang relevan, dalam usaha merekrut tenaga kerja
yang kualifaid.
Berdasarkan
uraian diatas, masing-masing sumber rekrutmen baik sumber intenal maupun sumber
eksternal mempunyai keuntungan dan kelemahan, seperti yang dikemukakan oleh
Schuler dan Jackson (2006:239) sebagai berikut:
1. Sumber
internal
Keuntungan
meliputi:
ü
Semangat kerja yang lebih
baik
ü
Penilaian kemampuan yang
lebih baik
ü
Biaya lebih rendah untuk
lowongan tertentu
ü
Motivasi yang lebih tinggi
untuk berkinerja lebih baik
ü
Pengisian lowongan lebih
cepat
Kerugianya,
meliputi:
ü
Rasa lekat pada lingkungan
lama yang sudah diakrabi
ü
Menimbulkan masalah
semangat kerja bagi yang tidak dipromosikan
ü
Menimbulkan pertikaian
politik promosi
ü
kebutuhan akan program
pengembangan managemen dan pelatihan yang mendesak
ü
Menghambat ide-ide baru
2. Sumber
eksternal
Keuntungannya
meliputi :
ü
“darah baru” perspektif
baru
ü
Biaya yang lebih rendah
daripada melatih seorang professional
ü
Tidak ada kelompok politik
yang beraliansi dalam organisasi
ü
Kemungkinan membawa rahasia
pesaing wawasan baru
ü
Membantu memenuhi kebutuhan
kesempatan kerja sama
Kerugian,
meliputi:
ü
Kemungkinan memilih orang
yang tidak cocok, akan menimbulkan masalah semangat kerja bagi calon karyawan
internal yang tidak terpillih
ü
Penyesuaian atau orientasi memerlukan
waktu yang sama
ü
Kemungkinan membawa
perilaku lama yang kurang baik
Media Penarikan
Sumber Daya Manusia
Tiap
organisasi mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menarik calon karyawannya.
Beberapa organisasi yang yang besar mempunyai sistem yang sangat baik dan
dengan menggunakan media mass yang canggih dalam menarik calon karywannya.
Tetapi ada beberapa organisasi, cara penarikan calon karyawan ini sangat
sederhana dan dengan media yang sederhana pula. Berbagai cara dan media
untuk menarik sumber daya manusia sebagai calon karyawan, antara lain:
a.
Iklan
Menarik
calon karyawan melalui iklan di media massa, baik elektronik maupun media cetak
mempunyai efektifitas yang tinggi, karena dapat menjaring seluruh lapisan
masyarakat pelamar, dan pelamar dapat lebih banyak. Hal ini mempunyai beberapa
keuntungan antara lain organisasi mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk
memilih calon karyawan yang lebih baik.
Cara
pengiklanan melalui media cetak pada umumnya ada dua jenis yaitu: want ad dan
blind ad. Want ad dimana organisasi dan cara melamar disebutkan dalam iklan
tersebut. Blind ad tidak menyebutkan nama dan alamat organisasi yang memerlukan
karyawan. Lamaran para pelamar biasanya dialamtkan ke PO BOX. Cara ini
digunakan untuk menghindari membanjirnya calon karyawan atau pelamar ke kantor
organisasi yang bersangkutan.
b.
Badan-badan penyalur tenaga
kerja
Penarikan
sumber daya manusia juga dapat dilakukan melalui badan-badan [enyalur atau
penempatan tenaga kerja baik pemerintah maupun swasta. Di Indonesia pada
tiap-tiap provinsi mempunyai kantor penempatan tenaga kerja (pemerintah) yang
fungsinya adalah menyalurkan tenaga-tenaga kerja yang telah mendaftarkan ke
kantor penempatan tersebut ke organisasi-organisasi, baik pemerinta
maupun swasta yang memerlukan calon karyawan. Bahkan beberapa organisasi
mewajibkan setiap pelamarnya untuk mencari kartu kuning, yaitu suatu bukti
bahwa ia telah terdaftar di kantor tenaga kerja.
Badan-badan
penempatan atau penyalur tenaga kerja yang profesional swasta dewasa ini belum
begitu berperan di Indonesia, kecuali untuk tenaga kerja yang akan dikirm ke
luar negeri.
c.
Lembaga-lembaga pendidikan
Beberapa
lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang kualitasnya baik saat ini
juga sudah mulai menjadi media untuk menyalurkan tenaga kerja. Bahkan beberapa
perusahaan atau organisasi telah terlebih dahulu memesan dan memberikan
beasiswa kepada para mahasiswa yang berprestasi untuk selanjutnya akan diangkat
menjadi karyawan.
d.
Organisasi-organisasi
karyawan
Di
negara-negara maju, dimana organisasi atau serikat buruhnya sudah baik,
organisasi-organisasi baik swasta maupun pemerintah mencari calon karyawannya
melalui organisasi-organisasi karyawan tersebut.
e.
Organisasi-organisasi
profesi
Organisasi-organisasi
profesi seperti HIPMI, KADIN, IWAPI dan sebagainya dapat merupakan media untuk
menyalurkan tenaga kerja atau calon karyawan bagi organisasi-organisasi atau
perusahaan. Dengan sendirinya tenaga kerja yang disalurkan ini sesuai dengan
organisai profesi yang bersangkutan.
f.
Leasing (penyewaan)
Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam jangka waktu pendek, suatu organisasi
dapat menyewa tenaga kerja yang profesional yang terampil kepada perusahaan
penyewaan tenaga kerja (leasing)
g.
Rekomendasi dari karyawan
Para
karyawan yang telah bekerja pada suatu organisasi saat ini boleh
merekomendasikan calon karyawan barua dalam organisasinya. Dengan sendirinya
kemampuann karyawan yang direkomendasikan tersebut sesuai dengan kemampuan yang
diperlukan oleh organisasinya.
h.
Nepotisme
Beberapa
organisasi atau perusahaan penarikan anggota keluarga sebagai karyawan
organisasi. Penarikan calon karyawan melalui cara ini, kecakapan dan kemampuan
tidak menjadi prioritas pertimbangan.
i.
Open house
Cara
ini masih baru, dima orang-orang di sekitar organisasi atau perusahaan tersebut
diundang. Kemudian organisasi tersebut menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan organisasi termasuk kebutuhan tenaga kerja yang akan menangani
beberapa kegiatan. Dengan cara ini bila ada orang yang tertarik terhadap
lowongan tadi, diberi kesempatan untuk melamar sebagai calon karywan.
j.
Event Organisation (EO)
Penarikan
sumber daya manusia sebagai calon karyawan yang telah dilakukan oleh organiasi
pencari tenaga kerja melalu berbagai media ini perlu dievaluasi. Untuk
mengetahui sukses atau tidaknya penarikan sumber daya manusia dapat dinilai
dengan menggunakan beberapa kriteria, yaitu:
ü
Jumlah pelamar
ü
Jumlah usulan tentang
pelamar yang diajukan untuk diterima
ü
Jumlah penerimaan (pelamar
yang diterima)
Daftar Pustaka
http://www.insanperforma.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=143%3Arekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-dan-sistem-rekrutmen-&catid=38%3Anews&lang
http://tepenr06.wordpress.com/2012/02/09/rekrutmen-tenaga-kerja/
Comments
Post a Comment