Individu, Keluarga dan Kebudayaan
Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Setiap individu memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan individu-individu lain. Misalkan sebuah keluarga yang memiliki 3 orang anak, ketiga anaknya itu memiliki sifat yang berbeda-beda apalagi dalam sebuah masyarakat yang terdiri dari beberapa individu. Seorang individu tidak akan dikenal keberadaannya apabila dia bukan salahsatu anggota masyarakat.
Biasanya Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Setiap individu tidak akan bisa hidup sendiri tanpa ada suatu masyarakat yang menjadi latar belakangnya. Individu juga merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembentukan suatu masyarakat.
· Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga merupakan salah satu faktor dalam pembentukan sifat seorang individu. Misalkan seorang anak dengan latar belakang keluarga yang tudak harmonis, yang sering melihat ayahnya memukul ibunya maka anak itu akan meniru perilaku yang dia lihat. Dia akan suka memukul teman sekolah nya, dia akan menjadi anak yang menyebalkan, suka membentak teman-temannya dan sebagainya. Keluarga yang tidak harmonis itu juga akan membuat psikologis anaknya terganggu. Dia mungkin tidak bisa diterima dalam suatu masyarakat karena sifat jelek nya atau ketidakmampuannya dalam bersosialisasi dengan masyarakat lain. Jadi, keluarga adalah faktor yang sangat penting mengingat fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru.
· Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Kebudayaan
Individu, keluarga dan kebudayaan merupakan 3 aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lain. Dalam membentuk eksistensi seorang individu, individu itu harus mempunyai keluarga yang menjadi latar belakang kehidupannya dan masyarakat sebagai latar belakang keberadaannya. Tanpa individu, sebuah keluarga tidak akan bisa terbentuk.
Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia. Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga.
Individu-individu yang membentuk sebuah keluarga, akan menghasilkan sebuah budaya baru dalam keluarga tersebut yang berlaku untuk semua anggota keluarganya kelak. Sorang individu memerlukan media keluarga untuk membentuk sifat kemanusiaannya, media masyarakat untuk mengembangkan potensi yang telah ia bentuk dalam keluarganya dan membawa budaya yang lahir dalam keluarganya itu ke tengah-tengah masyarakatnya.
Comments
Post a Comment